top of page

Satukan Keping Teka-teki Bisnis Bersama Yasa Singgih

  • Writer: joanagw
    joanagw
  • Jul 24, 2021
  • 2 min read

Oleh: Joana

Previously published on Genta.petra.ac.id


Yasa Paramita SinggihCEO Men’s Republic, sebuah lini fashion pria yang namanya tengah melambung hari-hari ini, menyempatkan diri untuk membagi rahasia kesuksesannya dalam berbisnis kepada GENTA pada Jumat (02/03/2018). Bagi sobat GENTA yang tertarik untuk mengenal lebih dekat sosok inspiratif yang satu ini, keep scrolling down, ya!


Pria yang berhasil memasukan namanya dalam daftar 30 Under 30 Young Leaders & Enterpreneurs in Asia versi Forbes 2017 ini tentu saja dianggap sukses menurut kriteria sebagian besar orang, namun kira-kira, apa, sih, definisi ‘sukses’ menurut Yasa sendiri? Rupanya, sukses menurut Yasa adalah suatu proses untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari dalam segala aspek kehidupannya, bukan hanya dari segi bisnis saja. ”Secara bisnis mungkin memang sekarang saya lebih sukses dibandingkan lima tahun yang lalu, tetapi belum tentu juga secara kesehatan saya lebih sukses. Selain itu, tolok ukur kesuksesan seorang pebisnis dan seorang pendeta tentu tidak sama, semua ada standarnya masing-masing,” demikian tutur Yasa.


Dalam seminar, Yasa sebelumnya telah menjelaskan bahwa dalam mencari prospek jenis usaha sebaiknya kita menjual barang-barang yang akan selalu dibutuhkan oleh pasar, alias demandnya tinggi. Pernyataan ini tentunya menggelitik GENTA untuk bertanya jika memang harus menjual barang yang demandnya tinggi, mengapa Men’s Republic bergerak di industri fashion pria dan bukannya fashion wanita yang lebih banyak dicari? Yasa kemudian menjelaskan bahwa dalam menentukan jenis usaha yang akan dilakoni, yang harus menjadi bahan pertimbangan bukan hanya permintaanpasar pada saat ini saja, tetapi juga prediksi prospeknya di masa depan. Dalam kasus Men’s Republic misalnya,memang saat ini secara kuantitas produk fashion wanita lebih laku dibanding pria. Tetapi, tingkat pertumbuhan demand produk fashion pria jauh lebih tinggi.Hal ini disebabkan karena adanya tren perkembangan lifestyle fashion pria dalam masyarakat kita, buktinya penjualan pomade dan barbershop semakin marak akhir-akhir ini.


Menanggapi banyaknya kebingungan anak-anak muda yang ingin merintis suatu bisnis baru namun terhalang karena keterbatasan sumber daya, Yasa memberikan sebuah tips dan ilustrasi singkat bagi kita semua.Yang pertama harus kita lakukan adalah mengenali potensi diri sendiri, kemudian mulai mengenali potensi diri orang-orang lain yang bisa diajak bekerja sama. Misalnya saja si A memiliki ide untuk inovasi bisnis baru tapi tidak punya modal, si B memiliki modal tapi tidak punya ide,sedangkan si C tidak memiliki ide ataupun modal tetapi memiliki waktu dan tenaga. Ketiga anak muda tersebut dapat saling melengkapi resources masing-masing dan bekerja sama membangun suatu bisnis baru yang prospektif. Tugas kita sebagai seorang enterpreneur adalah mengenali resources-resources tersebut dan mempersatukannya.


“Bisnis itu seperti bermain puzzle. Tugas kita adalah untuk mempersatukan kepingan-kepingannya menjadi suatu gambar utuh yang bermakna,” demikian pungkas Yasa, mengakhiri penjelasan wawancara dengan GENTA kali ini.


Nah, sobat GENTA, sudah siapkah kalian untuk menjadi pengusaha-pengusaha muda berikutnya? Sampai jumpa lagi di liputan berikutnya ya! Tetap semangat!

Recent Posts

See All

Comentários


Post: Blog2_Post

Surabaya, Indonesia

©2021 by Joana. Proudly created with Wix.com

bottom of page